Selasa, 30 November 2021

Perjalanan menjadi seorang Guru

 Oleh : Muslihatun, S.Pd ( Guru di SMPIT Darul Muhsin NW Tanjung & SMP Negri 2 Labuhan Haji )


Perjalanan Menjadi Seorang Guru


Kisah pahait yang banyak terlewati, masa-masa sulit silih berganti. sosok menjadi seorang guru tumbuh dalam diri ini sejak kecil, melihat nuansa di Dusun perkampunganku yang sangat jarang sekali ada sosok seorang Guru. 

Saya tinggal di sebuah desa yang sangat terpencil namanya Dusun Batu Mulut desa Denggen yang kini sudah dilakukan pemekaran sehingga berubah nama yang dulunya  Desa Denggen Dusun Batu Mulut menjadi Kelurahan Denggen Dusun Batu Mulut Kecamatan Selong.

Terispirasi menjadi seorang guru karena dilingkungan saya masih banyak yang tabu dengan dunia pendidikan. kurangnya pengetahuan orang tua mengenai pentingnya pendidikan. 

Saya berasal dari keluarga yang terbilang kurang mampu untuk bisa melanjutkan sekolah karena kondisi keluarga yang hidupnya serba pas-pasan. saya mempunyai 5 saudara waktu duduk di bangku SMP. Saya anak sulung dari lima bersaudara. Inilah yang harus di biayai orang tua sehingga orang tua merasa kewalahan ketika membiayai sekolah. 

Hari-hari berlalu hingga tibalah masuk ke jenjang SMA, waktu duduk di bangku SMA saya selalu mendapat beasiswa sehingga ada yang membantu orang tua saya dalam pengeluaran biaya sekolah. 

Waktu itu kakek mengatakan " mana mungkin kamu bisa sekolah, orang tuamu tidak punya apa-apa untuk menyekolahkan kamu, lebih baik kamu diam-diam di rumah bantu nenek mu bekerja". Inilah perkataan yang selalu terngiang di telinga yang selalu membawa inspirasi bagi saya untuk selalu bersemangat sekolah menggapai cita-cita yang saya impikan. untuk membuktikan ke semua orang bahwa saya mampu mewujudkannya menjadi kenyataan, walau banyak perjalanan pahit yang harus dilewati dengan serba keterbatasan biaya yang dimiliku orang tua saya. Namun tak sedikitpun mematahkan semangat saya untuk selalu sekolah.

Di masa SMA saya tinggal bersama bu'de di Selong ( Kebon Talo), selama tinggal di sana saya selalu jalan kaki menuju ke sekolah. Lumayan sekolah saya jauh dari Selong ke Pancor karena waktu itu saya sekolah di SMA NW Pancor. Selama 3 tahun selalu seperti itu jalan kaki berangkat selsai orang turun solat subuh di Masjid sampai sekolah jam 06.30 menit. pulang jam 02.00. Begitu seterusnya yang saya lalui. 

Di Sekolah saya termasuk murid teladan yang dijuluki teman-teman karena saya dateng lebih awal dari teman-teman yang lainnya. Aktifitas di sekolah selalu terdepan sehingga bisa meraih beasiswa prestasi membantu biaya  skolah saya.

Masa-masa SMA sudah berlalu, kini beranjak di bangku perkuliahan. Di bangku kuliah pun demikian yang saya lalui masa-masa sulit terus silih berganti dengan serba keterbatasan. namun tak sedikitpun saya mengeluh. 

Saya selalu bangkit mengingat cita-cita yang saya impikan, dan selalu teringat dengan perkataan kakek waktu itu. sehingga saya selalu bersemangat dalam belajar menggampai mimpi itu dan kebetulan di kampung saya waktu itu, saya adalah lulusan pertama sekolah perguruan tinggi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Mampu menyelesaikan pendidikan dengan baik.

Masa kuliah pun berlalu. Kini saya sudah menjadi seorang Guru membuktikan kepada semua orang di sekeliling saya bahwa saya mampu mewujudkan cita-cita itu tanpa banyak biaya. yang penting ada niat selalu berusaha dan terus berusaha menggapai cita-cita yang kita impikan. walu berasal dari keluarga kurang mampu namun mampu mewujudkan kenyataan perubahan hidup menjadi lebih baik.

Dan kini saya menjadi guru di dua instansi yaitu di SMPIT Darul Musin NW Tanjung & SMP Negri 2 Labuhan Haji. Saya mengajar di SMPIT Darul Muhsin sejak Tahun 2013 setelah selesai kuliah samapi saat ini dan mengajar di SMPN 2 Labuhan haji dari tahun 2019 samapi saat ini. 

Selama mengajar di SMPIT Darul Muhsin NW Tanjung saya pernah terpanggil pelatihan menjadi Instruktur UKG tahun 2016 ke Dempasar Bali, ini menjadi sebuah kebanggaan bagi saya karena bisa mewakili Lombok Timur dari 10 orang yang mewakili  saya salah satu guru honor di sekolah swasta yang membersamai rekan-rekan guru PNS dan Kepala Sekolah Se Lombok Timur.

Dan saat ini juga saya sedang mengikuti pelatihan Guru penggerak angkatan ke 2, yang semulanya saya lulusan angkatan pertama namun karena berbagai alasan dari P4TK sehingga kami yang 20 orang sisa dari 100 orang yang lulus angkatan satu di kabupaten Lombok Timur masuk di gelombang ke 2 diklat Calon Guru penggerak. hal ini juga termasuk kebanggaan yang sangat luar biasa karena saya mampu bersaing bersama guru-guru hebat di seluruh tanah air. bukan hanya dengan sesama guru honor saja namun bersama guru-guru senior dan PNS.

Hal ini merupakan hal yang sangat luar biasa dan di luar dugaan saya, saya bisa berkolaborasi dengan orang-orang hebat termasuk saat ini saya sedang mengikuti pelatihan menulis di blog yang di bimbing oleh bapak yang sangat hebat yaitu bapak Wijaya Kusuma yang biasa di sebut dengan panggilan Om Jay. "Terima kasih saya ucapakan karena telah membimbing dan membantu saya untuk belajar menulis di Bog ini". 


#Gapailah mimpimu selagi kau masih mampu
#Lakukan hal terbaik yang bermanfaat untuk semua orang




2 komentar:

RESUME PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI ANGKATAN 26 PERTEMUAN KE-2  Tema                :  Writing is My Passion Moderator    : Ibu Widya Seti...