Perjuangan
Guru Honorer Menjadi Calon Guru Penggerak
Awal mula perjalan
mengikuti peroses sleksi Calon Guru Penggerak asal coba-coba, namun
keberuntungan menghampiri. Alhamdulillah saya lulus tes tahap satu. Namun
perasaan lega dan khawatir pada waktu itu karena akan melangkah ketahap
selanjutnya. Saya bertanya dalam hati apakah saya akan lulus atau tidak ditahap
selanjutnya. Perasaan resah dan gelisah kembali menghampiri, namun lagi-lagi rasa
syukur yang tiada terhingga Alhamdulillah untuk yang kedua kalinya saya
dinyatakan lulus dengan sempurna sebagai Calon Guru Penggerak.
Namun ketika membuka
kembali SIM PKB saya dinyatakan lulus angkatan satu tetapi mengikuti
pelatihannya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan kedua dikarenakan kurangnya
Pendamping yang akan mendampingi pada saat peroses pelatihan berlangsung.
Memang alur seleksi tes Calon Guru Penggerak
angkatan satu pada tahun 2020 kemaren sangat sulit. Berawal dari pendaftaran,
tes sleksi, tes simulasi dan tes wawancara. Pada awal tes seleksi saya mencoba
menjawab satu demi satu pertanyaan, namun ketika samapi dipertanyaan esai
kepala langsung blenk karena melihat begitu banyak esai yang akan kita tulis. Sedangkan
yang namanya menulis saya tidak pernah sama sekali. Apalagi menjawab soal
dengan begitu banyak yang harus diselesaikan dengan hitungan jam.
Diawal pertanyaan
langsung diminta mengisi esai dengan 200 kata. Bayangkan 200 kata harus
terselesaikan dalam hitungan menit itu baru satu pertanyaan belum lagi
pertanyaan-peranyaan yang lainnya. Dimasing-masing pertanyaan itu hampir
duaratusan ke atas bahkan paling panjang itu sampi lima ratus kata disetiap
pertanyaan. Ini yang membuat kepala bleng karena harus diminta menulis begitu
banyak kata dalam hitungan 2 jam harus terselesaikan dengan baik. Sedangkan
pada waktu itu saya mengerjakan esainya setelah pulang sekolah. Pada waktu
sekolah sedang sepi jadi tidak ada siapapun yang menemani.
Pada waktu itu
betul-betul membutuhkan semangat yang tinggi dalam menjawab esainya, karena
kalau tidak semuanya tidak akan selesai. Berbeda dengan angkatan yang
kedua,ketiga dan seterusnya itu mereka diminta menjawab dengan beberapa
karakter di setiap pertanyaan. Jadi perosesnya lebih dimudahkan dibandingkan
angkatan satu yang dulu. Alur seleksi tidak terlalu dipersulit bahkan menjawab
soal esai bisa kapanpun tak punya batas jam untuk menjawab bahkan pada masa
sekarang ini untuk angkatan yang sekarang ada pelatihannya yang harus diikuti
supaya lolos tes Calon Guru penggerak. Ya mau bagaimana lagi itulah proses yang
harus ditempuh.
Ditengah kesibukan
menjalankan tugas sebagai seorang pendidik di dua Lembaga pendidikan saya juga
sibuk dengan urusan rumah tangga. Karena saya mempunyai tiga orang anak
laki-laki, yang pertama sudah kelas 2 Sekolah Dasar dan yang ke Tiga baru
berumuran 1Tahun 8 bulan. Anak yang ke 2 sudah dipanggil sang ilahi pada masa
itu gempa mengguncang Lombok pada tahun 2018 silam.
Inilah yang membuat
saya kewalahan dalam menjalankan tugas saya sebagai pendidik. Selain memikirkan
kerjaan rumah juga sibuk dengan tugas sekolah, belum lagi ditambah dengan
kegiatan yang dikerjakan di LMS sebagai Calon Guru Penggerak yang harus
diselesaikan setiap hari kecuali hari Minggu baru bisa libur. Namun walau di
LMS libur di Sekolah selalu masuk, jadi tidak ada waktu libur bagi saya
sehingga tidak ada waktu luang bersama anak-anak. Namun walau demikian harus
pinter-pinter mengatur waktu supaya semua terkendalikan dengan baik.
Pada awal
pempelajaran di LMS, saya mempelajari paket modul 1 tentang paradigm dan visi
Guru Penggerak. Paket modul satu ini terdiri dari empat modul yaitu modul
1.1-1.4 dan diakhiri dengan Jurnal Refleksi disetiap akhir pekan. Paket modul
1.1 berisi tentang refleksi Filosofi pendidikan Indonesia KI Hadjar Dewantara.
Aktifitas pembelajaran yang dilakuakan adalah mulai dari diri, merefleksikan
diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara, eksplorasi konsep refleksi diri
diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara, forum diskusi refleksi keritis
tentang KHD diruang virtual,Ruang kolaborasi mendesain kerangka pembelajaran
sesuai dengan pemikira KHD, web meeting ruang kolaborasi,refleksi terbimbing
persentasi kerangka filosofi “ Merdeka Belajar” , demonstrasi kontekstual
pemikiran Ki Hadjar dewantara,elaborasi pemahaman,koneksiantar materi, aksi
nyata, penutup, umpan balik, penilaian CGP terhadap fasilitator di modul 1.1,
dan penilaian CGP terhadap instruktur. Inilah alur pembelajaran yang dilalui di
LMS disetiap modulnya hingga pembelajaran hari ini tentang paket modul 3.1
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Pada
modul satu banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah inspiratif KHD.
Dimana Tokoh
Ki Hadjar Dewantara adalah tokoh
insiratif dalam
dunia pendidikan sebagai bentuk aplikasi dan refleksi bagi dunia
pendidikan di Indonesia. Bagaimana seorang KI Hadjar Dewantara mencetuskan
pemikiran tentang pendidikan bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus
atau anak - anak bangsa yang pada masa itu masih bercokoi penjajahan
kolonialisme . Namun dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi demi
kemajuan pen didikan di Indonesia Ki Hadjar Dewantara mendirikan taman - taman
pendidikan bagi anak negeri untuk mencari dan menumbuhkan semangat belajar dan
berkreasi sebagai bentuk dan wujud dari semangat patriotisme dan berani membela
negara melalui tulisan-tulisan dan sekolah kerakyatan. Dalam dunia pendidikan dan
pengajaran Ki Hadjar Dewantara bukan hanya menulis bagaimana
pendidikan akan tetapi menumbuhkan semangat juang dan mencari potensi diri
sebagai bentuk dari kesadaran kita selaku mahluk Tuhan yang dikaruniai Otak dan
insting untuk berbuat kearah yang lebih baik. Pengajaran adalah hal yang mutlak
dan hakiki bagi kita selaku insan yang selalu belajar dan mengikuti perubahan sesuai dengan kemajuan
dan perkembangan zaman. Akan tetapi pengajaran dan pembelajaran itu selalu
bermuara kepada individu itu sendiri dan tentunya tidak luput dari Kuasa Tuhan
Yang Maha Esa.
Dari hal tersebut di atas ,maka kita tahu dan sadar
bahwa perkembangan dunia pendidikan dan pengajaran selalu dinamis dan fleksibel
dalam menyikapi masa-masa
saat manusia sebagai mahkuk Tuhan yang berevolusi. Dari tokoh Ki Hadjar Dewantara ini saya bisa menemukan titik
kulminasi bagaaimana seorang pendidik sebagai pembelajar dan pengajar yang
selalu berinovasi dan berkolaborasi dalam mendidik mengikuti perkembangan zaman
dan keadaan berdasarkan kebutuhan dan keadaan serta situasi yang selalu berpihak
pada perkembangan dan kemajuan dalam dunia pendidikan.
Ki Hajar Dewantara mencetuskan Pendidikan itu bermula dari
Pendidikan anak usia Dini sampai Perguruan Tinggia. Serta bagaimana orang tua
dan guru bersama sama memutus lingkaran kekerasan pada diri anak
didik sebagaimana yang sekarang marak diberitakan baik melalui
media elektronik dan media massa. Dari fenomena tersebut maka
wajarlah jika Ki Hadjar Dewantara banyak menulis tentang bagaimana
seharunya pendidikan
itu terarah dan berkelanjutan. Seperti kata orang bijak "Belajarlah dari masih dalam buaian ibu
hingga masuk keliang lahat " , tentunya kita semua memaknai bahwa dengan
belajarlah maka kita sebagai mahluk Tuhan dapat berjalan kearah peradaban yang lebih baik dan maju
dalam berfikir, bertindak, dan berperilaku bijak.
Lantas bagaimanakah relevansi
pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan
Indonesia saat ini dan konteks pendidikan secara khusus disekolah tempat tugas saya.Tentunya saya akan
mengakomodir bagaimana cara memberikan yang terbaik bagi Guru dan
siswa,yaitu sebuah pengajaran yang kreatif dan menarik tentunya akan menawarkan
strategi yang akan membantu guru menciptakan lingkungan kelas yang
dinamis yang dikelas itu siswa menikmati pembelajaran dan guru menikmati pengajaran , sebagaimana Ki Hadjar Dewantara memaparkan secara harmonis
bagaimana iklim pendidikan semestinya berjalan. Masing- masing guru
tentunya harus memiliki kumpulan alat berupa strategi yang teruji dari waktu ke waktu
yang efektif dan terencana .Langkah demi langkah untuk membuat sukses minggu pertama masuk sekolah,pendekatan
untuk mencitakan rencana disiplin yang positif dan metode untuk
memotivasi siswa serta
strategi sukses pengelolaan kelas
dan sekolah. Ki Hadjar Dewantara merupakan salah satu tokoh yang
unik dalam mengungkapkan pentingnya pendidikan dan pengajaran sebagai
bagian dari sistematika pendidikan. Ki Hadjar Dewantara juga memaparkan pentingnya sikap
dan keyakinan ribadi guru mengenai pengajaran.
Sebagai seorang guru yang telah banyak
bertemu dengan banyak siswa dari berbagai komunitas tentu banyak hal pula yang
mengiringi saya dalam beraktifitas . Merdeka atau tidak dalam mengajar , maka
saya akan katakan tentu saja merdeka ! , secara kontekstual pendidikan kita di
Indonesia selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan. Aktifitas saya tak pernah
dibatasi oleh ruang dan waktu karena saya selalu memberikan motivasi kepada
siswa dan anak didik saya agar selau berani bertanya pada saya dan guru yang
lain jika ada hal yang belum di mengerti atau di pahami.
Demikian juga saat saya ingin
menerapkan disiplin dan aturan serta sanksi maka saya akan bertanya pada diri sendiri, sudahkah kedisilinan itu melekat
ada diri saya slaku guru atau pendidik yang mana akan menjadi contoh hidup
untuk anak didik saya. Merdeka dalam belajar dan pemikiran itu juga bisa
terakomodir dalam banyak hal,antara lain bagaimana saya mengelola kelas dan
materi ajar agar siswa bisa mengerti dan memahami dengan baik tanpa ada paksaan
melainkan kesadaran dari Pendidik dan peserta didik akan arti pentingnya
pembelajaran dan pengajaran untuk masa depan siswa itu sendiri. Inilah
alur yang dilalui ketika mengerjakan tugas di LMS pada modul 1.1 mulai dari diri.
Kisah inspiratif yang sangat luar biasa.
Banyak
halangan dan rintangan yang saya laui selama kegiatan pembelajaran di LMS,
mulai dari pengerjaan tugas-tugas yang harus diaplowd setiap harinya, blum lagi
ketika diminta untuk membuat video. Masalah pembuatan vidionya gampang Cuma
terkendala dengan pengeditannya, cara memasukkan perkataan dalam tayangan
vidionya, blum lagi audio suaranya, begitu juga dengan alunan musik yang mampu
menyelaraskan video dengan music beserta audio yang digunaka, benar-benar
menyita waktu saya pada tahap pembuatan video. Selain terkendala dengan
pengeditan masalah pasilitas yang saya gunakan juga kurang memadai karena
kavasitas HP saya yang kurang memuaskan karena ram penyimpanan file terlalu
kecil.
Selama
pembelajaran paket modul 1 ketika membuat video saya meminta rekan saya
membuatkan saya video Karena saya belum bisa mengedit vidionya. Ya itung-itung
belajar juga untuk pembuatan vidionya.
Namun setelah modul selanjutnya saya mencoba membuat sendiri dengan
aplikasi Canva. Pada tahap awal percobaan hasilnya belum terlalu memuaskan,
sehingga butuh waktu untuk selalu mencoba supaya hasinya maksimal. Memang iya
membutuhkan waktu yang sangat banyak untuk bisa mengedit sesuai harapan karena
selain memasukkan video juga harus menyesuaikan dengan kata-kata dan audio
suara yang kkita gunakan. Jadi secara perlahan saya mencoba terus mencoba dan
Alhamdulillah bisa.
Selain
membuat video di LMS juga kita diminta membuat tugas menggunakan midmeffeeng
atau sejenis denah dan bagan untuk mengaitak materi yang sudah kita pahami.
Biasanya bagan ini kita buat ketika sudah sampai pada tahapan modul Koneksi
Antar Materi. Materi yang kita buat harus singkat, padat dan jelas sesui
pemahaman pada isi modul. Begitu juga dengan modul-modul yang lainnya. Hingga
saat ini pada modul 3.1 juga demikian alur tahapan yang kita gunakan pada LMS.
Perjalan
panjang ini membuatku sangat terkesan karena banyaknya permasalahn yang saya
hadapi selama ini, belum lagi permasalahan keluarga kecilku yang selalu
sensitif setiap kali aku melakukan kegiatan. Perjalan panjang ini menjadi momen
terindah dalam menggapai mimpiku. Walau tanpa ada support dan dukungan dari
siapapun saya melangkah membujuk diri sendiri supaya bisa menjadi lebih baik.
Terkadang hati ini begitu sedih tatkala tugas menumpuk, anak rewel tidak mau
dilepas, pekerjaan rumah menumpuk menanti untuk dirapikan. Namun badan ini
sudah terlalu pegel dan terasa remuk seketika tak mampu ku kerjakan sekaligus
dalm waktu yang bersamaan. Harus menidurkan si kecil dulu baru bisa mengerjakan
yang lainya satu demi satu. Kadang waktu sudah begitu larut malam baru bisa
mengerjakan tugas di LMS. Yaah walau badan terasa lelah dan harus direbahkan
namun ketika tugas belum aku kirim hari itu maka selelah apapun aku berusaha
mengerjakanya sampai tuntas supaya esok hari tak ada tugas lagi yang menumpuk
menungguku.
Hari-hari
berlalu aku lalui dengan penuh kesabaran, menahan kesedihan terhadap permasalah
keluarga kecilku dan pada akhirny sampailah pada paket modul 2.2 yang membahas
masalah sosial emosional. Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
baik itu dalam kehidupan berkeluarga, bermasyaraka, maupun penerapannya didunia
pendidikan. Pada modul ini saya betul-betul meneteskan air mata karena aku
belum mampu mengontrol emosi ketika menghadapi masalah. Pembahasan pada modul
ini begitu detail mulai dari pertanyaan-pertanyaan pemantik mulai dari diri
sendiri, bagaimana mengatasi masalah pada diri sendiri dan orang lain. inilah
permasalah yang sangat berat bagiku karena aku tak mampu mengendalikan emosiku
dengan baik. Mungkin dikarenakan faktor kondisi kehidupan ku yang selalu
terpojokkan dalam kehidupan sehari-hariku.
Miris
memang namun apalah dayaku aku tak mampu, aku hanya seorang diri menahan rasa
kesedihan itu. Dengan penuh kesabaran membimbing ank-ank ku menjadi lebih baik.
Dengan mempelajari paket modul 2.2 materi kesadarn diri-pengenalan emosi dengan
tkhnik ini aku sedikit demi sedikit mampu mengontrol emosi dengan baik.
Sehingga apapun yang terjadi dengan permasalah keluargaku aku mengambil sikap
dengan tenang dan membiarkan mereda dulu baru mengambil keputusan dengan bijak.
Kebetulan pada paket modul 3.1 yang kami
pelajari saat ini tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Jadi semua permasalahn yang saya alami selama ini sejalur dengan matri pelajarn
ku di LMS. Sehingga semua kendala dan masalah yang saya hadapi saat ini mampu
saya control dengan baik.
Hari-hari
berlalu, masalah demi masalah datang silih berganti, seiring berjalanya waktu
aku menyadari semua itu adalah ujian kehidupan supaya perjalanan hidup lebih
bermakna dan menantang. Hidup ini adalah ujian yang penuh tantangan tanpa kita
bisa menyikapinya dengan baik maka hari-hari terindah itu akan berlalu begitu
saja. Ini adalah motivasi terindah dalam menggampai mimpi, meraih karir yang
lebih baik demi masa depan anak-anak ku dan keluargaku.
“ sadarilah
tentang kehidupanmu supaya hidupmu menyenangkan”
BY.
Muslihatun, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar